Sejak tahun 2001, Citilink Indonesia beroperasi sebagai maskapai penerbangan berbiaya rendah dalam bentuk divisi bisnis Garuda Indonesia menggunakan beberapa pesawat, manajemen bandwidth terbatas dan beberapa rute dengan fokus pada pengembangan merek Garuda Indonesia
Citilink Indonesia telah menjadi maskapai penerbangan dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia sejak 2011 ketika mengambil alih Airbus A320 pertama dan mencapai pertumbuhan eksponensial sebagai bagian dari upaya Garuda Group untuk bersaing secara agresif di segmen penumpang anggaran.
PT Citilink Indonesia merupakan anak perusahaan Garuda Indonesia yang berdasarkan akta Natakusumah No. 01 tanggal 6 Januari 2009 di Sidoarjo, Jawa Timur. Memorandum of Association telah disetujui oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkunham) dengan Surat Persetujuan No. AHU-14555.AH.01.01 Tahun 2009 tanggal 22 April 2009. Pemegang saham Citilink Indonesia pada awal berdirinya adalah 67% PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (“Garuda”) dan 33% PT Aerowisata (“Aerwisata”).
Sejak Mei 2011,penerbangan Citilink Indonesia dikelola oleh Strategic Business Unit (SBU) Garuda Indonesia, beroperasi di bawah AOC Garuda dan menggunakan nomor penerbangan Garuda.
Sesuai dengan Surat Keputusan No. 23 tanggal 13 Januari 2012 tentang Perubahan Setoran Modal dan Obligasi No. 91 tanggal 10 Agustus 2012 tentang Penambahan Modal Dalam Bentuk Pesawat, maka pemegang saham Citilink Indonesia adalah Garuda (94,3%) dan Aerowisata (5,7%).
Dengan pemberian lisensi penerbangan SIUAU/NB-027 tanggal 27 Januari 2012 dan sertifikat penerbangan AOC 121-046 tanggal 22 Juni 2012, Citilink Indonesia telah beroperasi secara independen sejak 30 Juli 2012 dengan kode penerbangan IATA “QG”, penunjukan ICAO “CTV” dan tandai “Supergreen”.
Citilink merupakan maskapai penerbangan yang disponsori oleh Garuda Indonesia Group, dan melayani penerbangan dengan sistem dari satu kota ke kota lain.
Berkantor pusat di Jakarta dan Surabaya, Citilink pada tahun 2020 melayani lebih dari 100 rute ke 47 tujuan antara lain Jakarta, Surabaya, Batam, Bandung, Banjarmasin, Denpasar, Balikpapan, Yogyakarta, Medan, Palembang, Padang, Makassar, Pekanbaru, Lombok, Semarang, Malang, Kupang, Tanjung Pandan, Solo, Palangkaraya, Pontianak, Manado, Aceh, Jayapura, Gorontalo, Samarinda serta jalur internasional ke Timor Timur, Malaysia, China, Australia dan Jeddah.
Sebagai bukti keberhasilan komitmennya dalam meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, Citilink telah meraih beberapa penghargaan seperti Penghargaan Maskapai Penerbangan Implementasi TI Terbaik dari Kementerian Komunikasi dan Informatika pada tahun 2017, dan Penghargaan Administrasi Keselamatan Transportasi dari Kementerian Perhubungan pada tahun 2017 memiliki akreditasi bintang empat dari salah satu lembaga pemeringkat Industri dalam penerbangan global, SKYTRAX selama dua tahun berturut-turut sejak 2018, telah memenangkan TripAdvisor Traveler’s Choice Award selama tiga tahun berturut-turut pada 2018, atas maskapai berbiaya rendah bintang 4 .
Penumpang Experience (APEX) rilis untuk ketiga kalinya, Skytrax COVID-19 Aviation Safety Rating pada tahun 2021, selain banyak penghargaan bergengsi lainnya.Citilink selalu menerapkan protokol kesehatan yang ketat dalam seluruh operasional penerbangannya, mulai dari pra-penerbangan dan pasca penerbangan dengan mengacu pada protokol kesehatan yang diamanatkan pemerintah untuk memastikan semua penerbangan beroperasi secara optimal dengan mengutamakan kesehatan dan keselamatan bagi seluruh pelanggan.
visi dan Misi
visi
Menjadi maskapai penerbangan bertarif rendah kelas dunia dengan profitabilitas berkelanjutan dan menjadi perusahaan terpopuler bagi pencari kerja di Indonesia.
Misi
Meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan memberikan layanan transportasi udara bebas repot dengan keandalan tinggi dan standar keamanan penerbangan internasional ditambah sentuhan layanan yang menampilkan keramahan Indonesia.
call center